Minggu, 31 Oktober 2010 | By: xxx

perencanaan

Perencanaan

 Proses Perencanaan
1) Pengertian Perencanaan
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau ,mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yg memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yg akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakanya, dan siapa yg akan mengerjakanya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semaki tinggi pada tingkatan manajemen yg lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yg paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkat TOP manajer pada umumnya mencurahkan hamper semua waktu perencanaanya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi.
Manajer pada tingkatan yg lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangaka waktu yg lebih pendek ketimbang Top manajer.

2) Empat Tahap Perencanaan
• Menetapkan keadaan saat ini (menetapkan tujuan)
• Merumuskan keadaan saat ini (merumuskan keadaan)
• Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan (identifikasi kemudahaan)
• Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan (pengembangan kegiatan)

3) Rencana Operasional
Rencana operasional dibagi menjadi dua ,rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis merupakan rencana yg dirancang untuk mencapai tujuan yg luas dari perusahaan yaitu untuk melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Sedangkan rencana operasional merupakan recana yg memberikan rincian tentang bagaimana rencana strategis itu akan dilaksanakan. Rencana Operasional terdiri dari :
• Rencana Sekalipakai (singleuse plans), dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus dan dibubarkan bila rencana ini telah selesai dilaksanakan.
• Rencana Tetap (standing plans), merupakan pendekatan yg telah dibakukan untuk menangani situasi yg berulang kali terjadi dan yg dapat dengan mudah diantisipasi.


4) Rencana Strategik
Strategi, adalah merupakan program umum untuk pencapaian tujuan dalam pelaksanaan missi.Kata "program" dalam missi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh pimpinan manajer dalam perumusan strategi organisasi. strategi memberikan pengarahan terpadu bagi negara organisasi dalam berbagai tujuan, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumberdaya-sumberdaya yang ada yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Strategi dapat juga didefenisikan sebagai pola tanggapan terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Defenisi ini mengandung arti bahwa setiap negara organisasi selalu mempunyai strategi walaupun tidak pernah secara ekplisit dirumuskan.Strategi menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya lainnya dengan tantangan dan resiko yang harus dihadapi dari lingkungan luar.

5) Faktor Waktu dan Perencanaan
Perencanaan strategic(strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan suatu pembangunan, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut, dan penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Secara lebih ringkas perencanaan strategik rnerupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan kegiatan.

 Penetapan Tujuan
6) Misi dan Tujuan Organisasi
Mengembangkan, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan kewirausahaan pada anggotanya di bidang tertentu.

7) Managemen My Objective(MBO)
MBO merupakan proses partisipasi atau peran serta, yaitu secara aktif melibatkanpara manajer dan anggota staf pada setiap tingkat organisasi, yg perencanaanya efektif tergantung samapi sejauh mana manajer menetapkan dengan jelas tujuan yg berlaku secara khusus bagi fungsinya di dalam perusahaan.

 Pebuatan Keputusan
8) Tipe-tipe Keputusan
• Keputusan Auto Generated, Keputusan semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperthatikan., mepertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya tinggi.
• Keputusan Induced, Keputusan induced diambil berdasarkan scientific managemen atau managemen ilmiah, sehingga keputusan itu logisk, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil; cuma proses pengambilan keputusan lebih lambat.

9) Proses Pembuatan Keputusan
Menurut ,Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
a. decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem) yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara cermat.
b. mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan.
c. mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.
d. menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.
e. mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.
f. memilihj keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.
g. menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.
h. keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.

G. R. Terry
a. merumuskan problem yang bersangkutan
b. menganalisis problem tersebut.
c. menetapkan sejumlah alternative.
d. mengevaluasi masing-masing alternative.
e. memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.

Peter F. Drucker
a. menetapkan masalah.
b. menganalisis masalah.
c. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.
d. mengambil keputusan yang tepat.
e. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.

Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat, supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab decision maker.

daftar pustaka
www.google.com
dan lain-lain

0 komentar:

Posting Komentar